Friday 7 February 2014

Dusun Wisata Bambu di Bandung Barat



Dikala bisnis Eco Tourism di Indonesia sedang ‘ngetrend’ maka para pegiat wisata berlomba-lomba menawarkan konsep wisata yang alami, unik dan menarik. Begitu juga dengan “Dusun Bambu” yang terletak di kaki Gunung Burangrang


Tepatnya, kawasan yang dibangun selama empat tahun itu terletak di Jalan Terusan Kolonel Masturi KM 13 Kampung Cijanggel, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Banudung Barat (KBB). Patokannya, jalan yang menuju ke arah latihan Kopassus di Gunung Burangrang.


Ronny Lukito, Direktur Dusun Bambu menyebutkan kawasan tersebut mengusung ecotourism sebagai tema besar.
"Kita mengambil nama Dusun Bambu, karena memang di sini kita menanam beberapa jenis bambu yang ada di Indonesia," katanya kepada wartawan saat jumpa pers, Senin (13/1/2014).
Menurutnya, sejauh ini baru 58 jenis bambu yang ditanam di lahan seluas 15 ha. Dia mengatakan, visinya di kawasan tersebut akan tertanam seluruh jenis bambu di Indonesia yang terhitung sebanyak 112 jenis bambu.


"Untuk bambu ini, seluruhnya Indonesia memiliki 112 jenis. Indonesia sendiri merupakan nomor kedua terbesar yang memiliki jenis bambu terbanyak setelah Cina," ujarnya seraya menyebutkan dari 112 jenis di Indonesia itu paling banyak berada di Provinsi Jawa Barat.


Sesuai dengan tema ecotoruism, Ronny menyebutkan pihaknya mengembangkan bangunan dengan konsep arsitektur hijau. Selain itu, di kawasan tersebut memiliki danau resapan dan lahan yang berguna untuk konservasi lingkungan.


"Dalam pengembangan tempat wisata ini kita mengedepankan unsur edukasi. Dalam konsep ecotourism sendiri harus ada unsur ekologi, etnologi, dan ekonomi yang melibatkan warga sekitar. Dalam pengembangan Dusun Bambu ini kita menambahkan unsur estetika, etika, dan edukasi," tutur Ronny.


Dusun Bambu  ini diresmikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan pada Kamis 16/1/2014. Via : inilah.com





Dusun Bambu ini mengantarkan wisatawan ke kehidupan perkampungan khas Tatar Sunda seperti Baduy, Kasepuhan Banten Kidul dan Kampung Naga. Rumah panggung kombinasi kayu dan bambu yang ditutup dengan atap ijuk, persawahan dengan sistem huma, leuit (lumbung padi), situ, sungai, rakit dan perahu merupakan objek wisata kampung tradisional yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Gemericik air sungai, hembusan angin dan suara musik bambu memperkuat nuansa perkampungan khas tanah parahyangan. - See more at: http://www.indonesianvillage.com/2014/01/16/aku-dan-bambu-edisi-dusun-bambu-cijanggel-cisarua-bandung-barat/#more-4233


Stan buah di Pasar Khatulistiwa yang menyediakan berbagai hasil bumi seperti buah dan sayuran yang dapat dibeli pengunjung. Serta jajanan kuliner khas Sunda seperti Tahu Gejrot (Traveldetik.com)


Lutung Kasarung, tempat makan di atas pohon yang berbentuk seperti sarang burung yang terbuat dari ranting. (Tya/detikTravel)


Nama Dusun Bambu sendiri diambil karena tempat ini akan menjadi tempat konservasi bambu. Saat ini, baru ada sekitar 50 jenis bambu yang telah ditanam di area Dusun Bambu dari rencananya 112 jenis (Tya/detikTravel)


Pengunjung tampak menikmati suasana di Dusun Bambu. Setiap pengunjung mendapatkan welcome drink Lahang Jahe (Tya/detikTravel)


Ada juga taman bermain yang bisa dijadikan tempat bermain dengan anak. Cocok untuk dijadikan tempat wisata keluarga (Tya/detikTravel)