Monday 27 February 2012

Rumah Bambu Tingkat yang Artistik : Paduan Modern dan Tradisional


Kelenturan bambu menghasilkan nilai seni yang tinggi dan nilai budaya yang tinggi apabila dipadukan dengan bahan modern dan tradisional seperti di Haiti, mungkin ini bisa jadi inspirasi untuk desain rumah bambu yang bernuansa tradisional Indonesia  seperti rumah Honny di Papua, Lombok, Bali, Sumba dsbnya. 

Dalam upaya untuk merancang
prototipe perumahan masa depan untuk Haiti, arsitek Val Saint-Laurent meluncurkan desain bentuk perumahan yang dirancang dan diilhami oleh seni tradisional basketry dengan menenun serat tumbuhan alami, termasuk bambu, dari habitat lokal ke dalam struktur kepompong-bentuk. Saint-Val disini berhasil menyandingkan struktur perumahan dengan ukiran tiang totem. 
Lantai dasar berfungsi sebagai pintu masuk dan berisi kamar mandi dan dapur kecil dan  3 lantai lainnya digunakan sebagai kamar tidur. Lantai atas membantu mendistribusikan panas keluar dan berfungsi sebagai ruang tambahan. Arsitek Val Saint merancang hunian vertikal tenunan untuk Port au Prince, Haiti untuk membantu dalam upaya membangun kembali dengan  menggunakan bahan-bahan bersumber lokal. Desain terinspirasi oleh  keranjang tenun tradisional yang menggunakan serat tanaman alami dari habitat lokal yang berbentuk kepompong. Meskipun kami tidak yakin apakah ini paling cocok untuk Haiti karena jauh dari vernakular lokal mereka, kami memuji konsep secara keseluruhan dan berharap untuk melihat setelah dibangun.
















Tiang bambu terhubung bersama dengan teknologi tinggi logam "X" sendi untuk menciptakan exoskeleton rumah. Putaran platform berfungsi sebagai lantai, yang diakses oleh tangga melingkar yang terbungkus di sekitarnya dan mendukung tiang pusat. Ekteriornya berupa bilah kayu dan kaca panel kurva up  dalam bentuk heliks ganda untuk memudahkan cahaya masuk dan memudahkan  ventilasi. Akhirnya seluruh struktur dibungkus dalam kanvas untuk menutup rangka.